Disrupsi dalam Dunia Bisnis

Sumber : medium.com

Bossindonesia.com, - Pada zaman modern yang penuh dengan perkembangan teknologi kata “Disrupsi” tentunya sangat sering terdengar. Apalagi kata disrupsi sangat ketat dengan sebuah startup.

Lalu, apa arti dari kata disrupsi itu sendiri?

Disrupsi dalam bisnis sendiri mengacu pada kata “ Disruptive Innovation” yang dikemukakan oleh Clayton M. Christensen dalam buku The Innovator's Dilemma pada tahun 1997.


Di dalam buku tersebut Clayton menjelaskan bahwa perusahaan kecil yang memiliki sumber daya yang sedikit mampu mengubah dan mengganti sistem yang telah ada. Di buku tersebut Clayton juga berpendapat bahwa gangguan terjadi karena adanya ketidak puasan pelanggan atau karena ingin membuat sebuah pasar yang baru.


Disrupsi adalah suatu inovasi yang mampu membuat pasar baru, yang pada akhirnya akan mendatangkan pasar yang telah ada sebelumnya.


Di Indonesia sendiri ada beberapa startup yang disebut-sebut sebagai disrupsi, yaitu: Go-JEK dan Grab. Tapi ternyata berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Clayton M. Christensen kedua disebut startup tersebut memenuhi syarat untuk disrupsi. sambutan adalah kedua perusahaan Hailing Ride tersebut melakukan tantangan langsung terhadap pasar taksi dan ojek yang telah lama ada sebelumnya.


Lalu, perusahaan apa yang dapat disebut dengan perusahaan disrupsi?


Contoh mudahnya adalah Netflix, Netflix pertama kali melakukan bisnis dengan mengirimkan kaset film melalui pos ke alamat pelanggan masing-masing. Perusahaan Blockbuster yang telah menguasai pasar pemasaran film menilai bahwa Netflix tidak dapat mengganggu pasar mereka. Blockbuster sendiri melakukan bisnis dengan membuka toko pada setiap daerah untuk pelanggan dapat mengambil langsung dan menyewa kaset film tersebut.


Seiring dengan berjalannya waktu dan Netflix mulai mencoba menyediakan layanan streaming film dengan internet, di situlah gangguan mulai terjadi dan selanjutnya seperti yang diketahui bahwa Netflix sukses besar dan Blockbuster dinyatakan bangkrut.


Pada zaman ini banyak sekali startup yang sering mengklaim dirinya sebagai sebuah perusahaan disrupsi, namun apakah sebuah perusahaan harus mampu melakukan disrupsi untuk dapat sukses melakukan disrupsi?


Pertanyaan tersebut akan dilanjutkan pada artikel Ventura berikutnya yang membahas tentang Inovasi dalam Dunia Bisnis.